Friday, February 21, 2014

Wedangan OMAH LODJIE

0
Suatu hari ada kabar kakakku Oxan alumni SMA St. Yosef kena kanker getah bening dan di kemo di NUH Singapore. Kemudian dr. Tatik Budhiarti teman folksong tempo dulu memberikan nomer hape Oetje dan Cary teman Oxan waktu SMA. Oetje yang saat ini menjadi pengusaha di Solo menyempatkan bezoek ke Singapore dan memberikan buku kecil kristiani untuk diimani. Wal hasil kakakku sudah sembuh total.
Perkembangan teknologi membawa kami membuat grup BB sehingga terbentuklak forum Pepilos (grup softball di Solo yang mereka rintis saat itu di Solo).

Anggota bertambah dengan hadirnya Patmanto dan Lucky pada pertama kali perjumpaan di "Green Tebet" yang hadir Raspio, Lucky, Patmanto, Rachma dan aku. Pertemuan berikutnya agak lengkap saat Patmanto ultah di RM Kroncong Sarwono ada Dwi Ariani, Rachma, Lucky, Patmanto dan aku sendiri.Disitu Patmanto sudah menyinggung soal mendirikan cafe.
Pertemuan berikutnya di RM Nini Thowong di Cideng, masa ampun macet penat di jakarta saat itu, bahkan masih berseragam kotak-kotak baju Jokowi usai nyalurkan bantuan ke Tambora yang sedang dilanda kebakaran pada awal-awal tahun 2012.
Ketemuan berikutnya ada tambahan baru Maya Redden masuk di ruang rapat Mustika Ratu lantai 7, berlangsung sd dua kali, namun soal buka cafe dll masih dihitung investnya.Dilanjut pertemuan Solo 2013, ada Basuki, Tjitjiek, Danang,  yang juga ikut membuka usaha kuliner.
Tahun 2013 telp genggamku berdering Oetje dan temannya mengajak ketemuan di Jakarta, maka jadilah rapat singkat berjalan di Opus Cafe komplek Tebet Indraya Square (TIS) antara lain Oetje, temannya, Cary, Patmanto, Lucky dan Rahma serta aku. Intinya Oetje menawarkan tempat yang tidak lain rumahnya.
Rapat berikutnya di rumah PKP Kalimalang ada Maya, Greg, Chester, Patmanto dengan konsep "OMAH LODJIE", Endah Karyati, Patmanto menyodorkan proposal renovasi dll untuk omah lodjie, maka dari situ langsung setuju, tanpa pikir panjang lebar.
Selama hampir sebulan, Patmanto dan Oetje survey dari wedangan Omah Lawas, Kebon Kulon, Cangkir Blirik, 3 Ceret dll, dan membuahkan hasil Wedangan Omah Lodjie di Jl. Kol. Sutarto 159 Solo resmi dibukan pada tanggal 15 Pebruari 2014 mundur 1 hari karena Solo dilanda debu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud, dan gelap gulita kota tersebut, hujan abu maka warga mengenakan masker penutup debu.

 Semoga Omah Lodjie akan menjadi pilar-pilar, cahaya  kehidupan bagi sekeliling. Amin