Hari Ulang Tahun ke-51

Hari Minggu 8 Agustus 2010 tepat ulang tahunku ke 51. Perayaan sederhana kami rayakan di Sambel Desa Bintaro Jaya.
Tidak banyak tamu yang saya undang hanya terbatas keluarga dan kakak-kakaku yang tinggal di Rempoa dan Bintaro.
Acara ini sekaligus reuni dengan Kel.Bapak FX Samno Adi Kusumo sahabat alm.Bapak saat dinas di BP.Pengging, yang sudah seperti saudara sendiri.
Juga dari kel. Suami dan teman kantor.
Anakky Nonik tidak bisa hadir karena ada acara Fakultas Arsitek Unpar di Bali, yang segera akan ditinggalkannya.
Seperti mengulang acara ultah tahun lalu Meryl yang kecil juga tidak ada.
Sebenarnya kurang komplit, namun apa daya situasinya demikian.
Hanya yang membuat sedih Meryl untuk kesekian kali kehilangan barang-barang berharga anl Radio tape,uang, HP dan terakhir ini gelang emas 20 gram.
Pasalnnya anak ini memang teledor selalu ketinggalan di sekolah ataupun tempat les Jazz dance.
Walau demikian saya masih berharap sikapnya dapat diperbaiki dan tidak cuek karena masih bisa membeli lagi.Dan membeli lagi...
Semakin tambah usia, yang tidak muda lagi sering menjadi perenungan....

Hijrah dari Unpar ke London School

Saat Nonik usia 5,5 tahun kudaftarkan anakku itu ke SD Antonius. Namun karena ada peristiwa tahun 1998,Ia kupindahkan ke SDK IV BPK Penabur.
Tentunya tidak mudah masuk ke sekolah tersebut, sehinnga perlu melalui Psycho Test dan teori setara kelas III. Anaknnya cukup aktif di olahraga Ice Skating selama 3 tahun,kemudian kursus ballet di Namarina Jakarta Pusat.

Selepas SD meneruskan di SMP Penabur di area yang sama. Disekolah ini ia sangat menikmati pergaulan yang menyenangkan. Selepasnya meneruskan di SMA Tarakanita Puloraya, walupun di SMUK 7 BPK Penabur juga di terima. Pada mulanya ia menangis ingin keluar dari TarQ nama bekennya SMU itu, karena tekanan dari para seniornya, dan lambat laun menyukai juga. Bahkan ia sebagai salah satu instruktur Cheer's di sekolahnnya juga di PL.

Aku memberikan kebebasan dalam mengatur waktu belajarnya sejak SD sampai dengan lulus SMU. Selanjutnya ia dan pacarnya mendaftar ke Unpar Bandung di bidang Arsitek.
Untuk menunjang pendidfikan tersebut aku dan suami mendapatkan kost didepan kampus, kamar sendiri dengan fasilitas toilet di dalam kamar.
Begitu pula untuk transportasi ia mengemudikan mobil Swift sendiri untuk kuliah dan kegiatan lainnya.

Sayang tahun pertama kuliah, ia putus dengan pacarnya dan mulai tidak bersemangat. Hasil smester I jeblok harus mengulang 2 MK. Smester II ia sering pulang ke Jakarta dan mengikuti Interlude di Bulungan sampai sekarang.Iapun kuliah tetap dilakoni hingga semester IV dan nilai tidak terlalu jelek. Namun sayang ia tetap tidak mau meneruskan kuliah dan pindah ke London School aku sendiri yang mendampingi wawancara, persis ketika masuk SD dan kepindahannya saat itu.

Sebenarnya aku sedih, karena jurusan Arsitek di Unpar cukup bagus,namun semangatnya sudah luntur. Semoga pilihan ini menjadi pemacu semangatnya.

Mami Menteng Ultah ke-90

Ibu Caroline Firmansyah yang lahir di Bukit Tinggi pada 4 April 1920 dari Cicih Delima anak saudagar keturunan Tionghoa bernama Liem Eng Khe. Hijrah ke Menteng Jakarta di saat masih remaja karena semua harta bendanya di sita pemerintah Jepang. Cicih Delima kemudian mendirikan Salon "Tilli" dan menerima jahitan baju. Ibu Caroline sahabat dekat PK Oyong pendiri Gramedia Grup, menikah dengan Oey Yoe Ley pemuda asal Jawa Barat yang dekat dengan BM Diah pemilik harian Merdeka saat itu. Sebagai isteri direktur keuangan jabatan bp Yoe Ley, beliau sering mendampingi ibu Herawati Diah baik tentang masak-memasak, kunjungan dinas dan wisata sampai ke manca negara.

Sikap hidup yang nerimo (berserah) saat suaminya meninggal tahun 1964 beliau bisa menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri. Bahkan di hari ulang tahun yang ke 90 Ibu Caroline tetap ceria, semangat dan selalu positif thinking. Acara potong kue secara sederhana dilaksanakan di Restoran Miranda Menteng Jakarta pada tanggal 4 April 2010 dihadiri anak-anak, cucu-cucu, sepupu, keponakan dan kerabat dekat.

Selamat Ulang Tahun, mami,tante dan oma tercinta ...semoga teladanmu dapat kami ikuti dan jalani di kehidupan sehari-hari. Amien.