Friday, August 6, 2010

Hijrah dari Unpar ke London School



Saat Nonik usia 5,5 tahun kudaftarkan anakku itu ke SD Antonius. Namun karena ada peristiwa tahun 1998,Ia kupindahkan ke SDK IV BPK Penabur.
Tentunya tidak mudah masuk ke sekolah tersebut, sehinnga perlu melalui Psycho Test dan teori setara kelas III. Anaknnya cukup aktif di olahraga Ice Skating selama 3 tahun,kemudian kursus ballet di Namarina Jakarta Pusat.

Selepas SD meneruskan di SMP Penabur di area yang sama. Disekolah ini ia sangat menikmati pergaulan yang menyenangkan. Selepasnya meneruskan di SMA Tarakanita Puloraya, walupun di SMUK 7 BPK Penabur juga di terima. Pada mulanya ia menangis ingin keluar dari TarQ nama bekennya SMU itu, karena tekanan dari para seniornya, dan lambat laun menyukai juga. Bahkan ia sebagai salah satu instruktur Cheer's di sekolahnnya juga di PL.

Aku memberikan kebebasan dalam mengatur waktu belajarnya sejak SD sampai dengan lulus SMU. Selanjutnya ia dan pacarnya mendaftar ke Unpar Bandung di bidang Arsitek.
Untuk menunjang pendidfikan tersebut aku dan suami mendapatkan kost didepan kampus, kamar sendiri dengan fasilitas toilet di dalam kamar.
Begitu pula untuk transportasi ia mengemudikan mobil Swift sendiri untuk kuliah dan kegiatan lainnya.

Sayang tahun pertama kuliah, ia putus dengan pacarnya dan mulai tidak bersemangat. Hasil smester I jeblok harus mengulang 2 MK. Smester II ia sering pulang ke Jakarta dan mengikuti Interlude di Bulungan sampai sekarang.Iapun kuliah tetap dilakoni hingga semester IV dan nilai tidak terlalu jelek. Namun sayang ia tetap tidak mau meneruskan kuliah dan pindah ke London School aku sendiri yang mendampingi wawancara, persis ketika masuk SD dan kepindahannya saat itu.

Sebenarnya aku sedih, karena jurusan Arsitek di Unpar cukup bagus,namun semangatnya sudah luntur. Semoga pilihan ini menjadi pemacu semangatnya.

0 comments: