NARASI KANTI REDJEKI DI NOVOTEL BOGOR

Masih segar dalam ingatan ketika aku prepare menulis buku yang pertama biografi Kanti Redjeki. Suami yang setia menemani menulis naskah di kota Bogor. Ketika tangan sudah mulai kesemutan ia mengajak rilax bersepeda bersama, kebetulan Novotel menyediakan sepeda untuk olah raga. Juga menengok tanah di Ciawi belakang Wisma Kinasih yang kami beli beberapa tahun lalu.

GLORY DAN ALVIN

Ket gb:

Kiri :Glory dan Alvin 

Kanan : Glory praktek

Nonik memiliki sepupu yang baik hati yaitu dr. Glory dan Alvin yang menekuni bidang informatika ke duanya telah bekaerja. Disaat liburan tahun baru Imlek, Nonik, Meryl dan Chester berobat ke Glory di periksa tensi dan juga bagian yang sakit. Memang luar biasa biasanya kami sehabis di periksa di berikan resep setelah itu penyakit langsung kabur. Lebih mengherankan resep yang ditebus selalu seharga Rp. 33.000,- rata-rata dibawah Rp. 50.000,- padahal sudah memakai antibiotik. Memang anak-anak almarhum kak Glenn kakak suamiku itu diberi talenta yang bagus dan mereka memilki tingkah laku yang santun dan lembah manah (rendah hati). 

CIUMBULEUIT RAYA BANDUNG

Sabtu 17 Januari 2009 kami dan Meryl menuju Bandung untuk pindahan kost anak kami Nonik yang kuliah di Parahyangan. Sebenarnya di Tuty Fruity jauh lebih lux, namun tidak ada parkir mobil. Kami dari Jakarta menuju hotel Naval Jl. Sukajadi Bandung. kemudian ke tempat baru Ciumbuleuit 103, membereskan lemari, beli lemari buku dll sampai malam. Kami makan malam di Paris Van Java. Minggu pagi memasang internet dan siap-siap ke Jakarta untuk undangan di Pluit.

ULTAH NONIK BEBEK BALI

Meryl tenang saja menghadapi kemacetan sambil senyum-senyum ia menikmati perjalanan menuju Bebek bali, padahal kakaknya sudah SMS dan SMS. Cepat dong aku BT nih..........

Ultah yang menghebohkan. Nonik BT nunggu tamu datang di Cafe Bebek Bali sambil bolak balik SMS duh... duh... sesekali bergumam, maklum Jakarta super macet, padat dan semrawut.

NONIK BERFOTO DENGAN POLISI JERMAN

Nonik bersikeras ke Jerman tepatnya ke Frankfurt tempat tante Eni dan suaminya Om Kai. Dengan urus sendiri dia berangkat tanpa teman. Untung sampai juga. Dia paling suka makan masakan Jerman "Auflauf" so pasti, masak sendiri juga bisa.

Dari pada penasaran tentang polisi Jerman yang naik sepeda, maka tante Eny ajak foto sekalian. Keren dan gagah polisi bule itu walau naik sepeda, agar tidak polusi apa sedang krisis? he he he....................

MERYL DULU & SEKARANG

Tidak terasa Meryl yang dulu lucu, mau didandani nurut, sekarang sudah tidak mau lagi. Kalau dulu bisa ditenteng kesana kemari, sekarang sudah memiliki komunitas sendiri.

Nonik ketinggalan kopor

Nonik dan empat kawannya ketinggalan kopor di bagasi Bandara Sukarno Hatta. Padahal mereka sudah sampai di KL, heboh SMS menunggu 1 jam, 2 jam akhirnya nyerah juga. Dengan Om Tjie Tjuan sahabatku diantar ke hotel Picollo Bukit Bintang. Nonik udah BT dan tidak dapat tidur, tidak bisa mandi ingatnya cuma kopor melulu. Akhirnya setelah jam 2 pagi kopor datang juga.

Happy New Year 2009

Kami merayakan Tahun Baru di rumah, karena hari terakhir masih masuk kerja. Waktu malam tiba suami meniup terompet bersauhut-sahutan dengan anak-anak tetangga. Bred...bred kami sambil terpingkal-pingkal mendengarnya. Nonik anak pertama pergi ke Lemerediant bersama-sama teman SMU nya. Jadi kami bertiga tinggal dengan Meryl.

Sambil menyaksikan acara Metro TV yang cukup bagus dengan tim Democrazy, Tri Utami dll diiringi Jaduk dan kelompok Sinten Remen, mula-mula lagu Begees kemudian menjadi keroncong dan betawian. Kami menikmati malam tahun baru dengan segelas red wine " Amselfelder Rosiere"

Setelah jam berdenting 00 waktu Indonesia Bagian Barat maka bunyi terompet, petasan bergantian menyambut datangnya tahun baru 2009. Kami berdua suami berdoa bersama.

Siang hari tanggal 1 Jnauari 2009 aku, suami, Meryl siap-siap ke Villa Cendana Ciputat tempat Oma kami. Kebetulan ada Gunawan teman main waktu kecil Glenn kakak suamiku baru datang dari Ausi. Ia sudah 35 tahun di sana dan kangen mau ketemu kel. Oma.

Wah begitu indahnya di rumah oma ada kak Lea isteri kak Glenn, ada anak-anaknya dr. Glory dan Alvin semuanya sudah kerja. Kami meniup terompet lagi sampai seisi rumah pada kaget, begitu pula Oma Caroline tertawa bahagia.